Nusantara Ranger, Antara Gagasan dan Riset (3) - ...
Newswire
Share: Twitter | Facebook | Follow Us | Mail
Halaman muka laman komik daring Nusantaranger. Saat ini sudah terbit empat buku komik daring Nusantaranger yakni \\"Elang\\", \\"Taring\\", \\"Belantara\\" dan \\"Hitam\\". (Nusantaranger)
JAKARTA--Lima pemuda dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua yang tergabung dalam Nusantaranger berjuang melindungi Bumi dari kejahatan. Mereka mengerahkan kekuatan untuk melawan Kelana yang sejak ratusan juta tahun lalu berambisi menguasai Bumi demi kepentingannya sendiri.
Kisah dalam komik daring Nusantaranger (Nusantara Ranger) yang terbit secara berkala sejak 1 Januari 2014 itu mengadopsi konsep Super Sentai, serial pahlawan super dari Jepang yang juga diadaptasi Amerika menjadi Power Ranger.
Menurut salah satu pencetus Nusantaranger, Shani Budi Pandita, konsep Power Ranger yang punya lima karakter berbeda dengan tujuan yang sama dapat mewakili slogan Bhinneka Tunggal Ika.
Namun Nusantaranger memasukkan budaya lokal ke dalam cerita, salah satunya dalam hal pemilihan binatang endemik di setiap pulau sebagai simbol ruh yang memberikan kekuatan bagi setiap pahlawan super.
Ksatria Nusa Merah dari Jawa memiliki kekuatan dari elang jawa, Nusa Kuning dengan kekuatan harimau sumatera, Nusa Hitam dari Sulawesi punya kekuatan anoa, Nusa Hijau dari Kalimantan memiliki kekuatan ruh orangutan, dan Nusa Biru dari Papua punya kekuatan hiu gergaji.
Shani Budi Pandita dan Tamalia "Tami" Arundhina mencetuskan ide membuat komik Nusantaranger karena merasa generasi muda di Indonesia tidak memiliki pahlawan lokal yang bisa menjadi panutan. Mereka lantas mengajak beberapa teman untuk bergabung mewujudkan ide tersebut.
Indra Arista (Nabun) bergabung menjadi Project Manager, Keinesasih atau Ines menjadi penulis, komikus Sweta Kartika didapuk menjadi ilustrator, Bisri Mustova (Ova) sebagai konsultan visual dan desainer web serta Hendranto Sastro (Toto) sebagai perancang merchandise dan mainan serta pembuat komik Nusa-strip yang diunggah di Facebook setiap minggu.
Mereka bergabung dengan semangat masing-masing.
Ines ingin menularkan inspirasi yang dia dapat dari kisah pahlawan pembela kebenaran yang dia tonton semasa kecil. "Saya ingin meneruskan, menularkan, melipatgandakan inspirasi tersebut," kata dia.
Sementara menurut Ova, Indonesia butuh sosok pahlawan untuk menjaga sisi kanak-kanak setiap manusianya.
"Superhero memancing sisi kanak-kanak kita yang imajinatif, kreatif dan yang paling penting: memancing untuk berbuat baik," kata Ova, yang mengidolakan komikus "One Piece", Eiichiro Oda.
Kekayaan Indonesia
Selain menghadirkan simbol pahlawan super baru Indonesia, kata Shani, Nusantaranger juga ingin memperkenalkan kekayaan ragam budaya Indonesia tanpa berkesan menggurui.
Selain pada ruh pemberi kekuatan super, unsur lokal juga digunakan dalam penamaan karakter ksatria Nusantaranger.
Nusa Merah dari Jawa bernama Rangga Wira Prakoso yang artinya prajurit perkasa; Nusa Kuning bernama asli Kanaya Meuthia, nama asli dari Aceh yang berarti mutiara; marga Mokoginta dari Sulawesi menginspirasi pemberian nama Renata Mokoginta sang Nusa Hitam; dan nama Rimba Kala Manthana si Nusa Hijau berarti hutan Kalimantan yang rimbun dan panas.
Sementara nama George Saa pada Nusa Biru dari Papua diambil dari nama pemuda Papua yang berhasil mendulang prestasi. "Dia adalah anak Papua yang berhasil mendapatkan penghargaan First Step to Nobel Physics," jelas Shani.
Nama-nama karakter antagonis seperti anggota Sandekala yang menjadi musuh Nusantaranger pun diambil dari cerita rakyat di berbagai daerah Indonesia.
Jurus dan senjata para ksatria juga berkaitan dengan budaya Indonesia. Gerakan Pencak Silat Panglipur menjadi inspirasi penggambaran kuda-kuda beladiri Ksatria Nusa Merah saat menghadapi musuh pertamanya. Dan senjata khas Kalimantan, Mandau, menjadi inspirasi bentuk senjata Rimba si Ksatria Nusa Hijau.
Selain itu, berbagai unsur dalam komik
Komentar
Posting Komentar