konsep - konsep dasar pengertian assesment psikologi

6 membantu dalam menggambarkan individu. Individu berfungsi sebagai titik acuan untuk mengidentifikasi variabel yang relevan dan untuk menafsirkan data. c. Penilaian kuantitatif dan penilaian kualitatif Bagian kedua dari definisi prosedur penilaian psikologis, ' untuk mengukur karakteristik,yang' berkaitan dengan Penilaian kuantitatif dan kualitatif. Ini termasuk kedua prosedur skala halus (misalnya, nilai pada tes kecerdasan individu) dan klasifikasi sederhana (misalnya, 'keluar' dan tipe kepribadian yang dimiliki). Prosedur kuantitatif, yang meliputi tes psikologis, menghasilkan Skor yang spesifik pada skala yang terus-menerus. Prosedur kualitatif, seperti wawancara atau otobiografinya, menghasilkan Deskripsi verbal perilaku seseorang atau situasi yang dapat ditempatkan dalam salah satu dari beberapa kategori. Meskipun lebih banyak penelitian telah dilakukan pada teknik-teknik yang menghasilkan beberapa jenis Skor, prosedur yang mendeskripsikan katagori sering digunakan dalam konseling. Kategori tersebut (misalnya, tahapan perkembangan atau tipe kepribadian) dapat dijadikan sarana untuk konseptualisasi kasus atau mempertimbangkan strategi perlakuan. d. Penilaian individu dan penilaian lingkungan Bagian terakhir dari definisi asesmen psikologis menunjukkan bahwa asesmen psikologis mengacu pada orang, program, dan objek. Konselor biasanya telah mencurahkan lebih banyak perhatian pada penilaian orang, tapi penilaian tentang lingkungan (yaitu, program dan benda-benda) juga diperlukan. Dalam beberapa tahun terakhir, konselor telah menempatkan perhatian yang lebih besar tentang pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku sebelumnya (Walsh & amp; Betz, 1990). Perilaku klien tergantung kepada karakter individu dan situasi (Barrios, 1988). Konseling dapat menjadi paling efektif ketika asesmen psikologis dimasukan dalam penilaian individu dan lingkungan. C. Hakekat Asesmen Psikologi dalam Konseling Pada hakikatnya asesmen psikologi dalam konseling dilakukan oleh tenaga profesional yaitu konselor. Asesmen memiliki kedudukan strategis dalam kerangka kerja bimbingan dan konseling sebagai dasar dalam perancangan program bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan klien yang dikembangkan berdasarkan asesmen yang baku atau standar dan meliputi beberapa aspek diantaranya aspek kognitif, afektif, dan psikomator dalam kompetensi dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Dalam asesmen tes psikologi sikap menjadi hal yang harus diperhatikan. Asesmen psikologis menunjukkan bahwa asesmen psikologis mengacu pada orang (individu), program, dan objek. Konselor biasanya telah mencurahkan lebih banyak perhatian pada asesmen kebutuhan individu, tapi penilaian tentang 7 lingkungan (yaitu, program dan benda-benda) juga diperlukan. Sebelumnya konselor lebih besar melihat pengaruh lingkungan pada klien dalam menentukan perilakunya. Padahal perilaku klien juga tergantung kepada karakter individu dan situasi. Konseling bisa sangat efektif ketika asesmen psikologis dimasukan dalam penilaian individu dan lingkungan. Banyak kritikkan tentang tes yang tidak sesuai harapan yang realistis atau penyalahgunaan tes . Tes tidak memberikan jawaban yang luar biasa; Sebaliknya, tes harus dipandang sebagai salah satu sumber informasi yang mungkin berguna dalam pemecahan masalah. Tes dapat membantu dalam menetapkan seling jika tes dirancang untuk merangsang eksplorasi diri dan perkembangan diri, jika tes disertai oleh bahan-bahan interpretatif yang luas, dan jika konselor dapat menggunakannya dengan baik (Prediger, 1972). 8 BAB III ANALISIS Dari pemaparan dalam buku Asesmen Counseling: A Guide to the Use of Psikologi Assesment Procedure, dalam bab I dan II mengenai asesmen dan prosedur penggunaan asesmen dalam Konseling. Asesmen mempunyai kedududukan sebagai dasar penetapan program layanan konseling. Hasil dari pelaksanaan asesmen menggambarkan potensi dan masalah yang dihadapinya dalam penyesuaian diri dalam lingkungan tempat ia berada. Asesmen memiliki posisi sebagai dasar dalam merancang program bimbingan dan konseling yang sesuai kebutuhan, di mana kesesuaian program dan gambaran kondisi klien serta kondisi lingkungannya dapat mendorong pencapaian tujuan pelayanan Konseling. Pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki klien seoptimal mungkin serta mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi klien dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat ia berada dan melihat kebutuhan psikologisnya yaitu dengan asesmen psikologi yang merupakan pengumpulan data untuk mengukur karakteristik dari individu, program, atau objek lainnya. Oleh sebab itu konselor perlu memahami klien dengan mengumpulkan data-data akurat yang diperoleh dari metode dan alat yang tepat. Asesmen menyajikan fungsi-fungsi yang pertama , membantu konselor dan klien untuk mempertimbangkan berbagai masalah yaitu konselor mengidendifikasi masalah dari gambaran masalah yang sedang dialami oleh si klien. Kedua , setelah konselor mendapatkan gambaran masalah maka konselor bisa mengklarifikasikan masalah atau menjelaskan keadaan masalah mana yang paling mengganggu klien dan perlu diselesaikan sekarang. Ketiga, masalah yang dialami oleh klien dari hasil asesmen tes yang di lakukan maka barulah konselor menyarankan alternatif solusi untuk pemecahan masalah, keempat, solusi dari masalah yang dihadapi klien, konselor menyediakan sebuah metode yang membandingkan berbagai alternatif sehingga keputusan dapat dibuat atau dilaksanakan. Kelima, setelah metode untuk menyelesaikan masalah diterapkan barulah mengaktifkan peran konselor dan klien untuk mengevaluasi efektivitas solusi tertentu atau tindak lanjut yang akan dilakukan. 9 BAB IV KESIMPULAN Asesmen Psikologis adalah bagian integral dari konseling. Asesmen menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam setiap langkah model pemecahan. Asesmen menyajikan fungsi-fungsi berikut:  untuk membantu konselor dan klien untuk mempertimbangkan berbagai masalah,  untuk menjelaskan keadaan masalah,  dapat menyarankan alternatif solusi untuk pemecahan masalah,  untuk menyediakan sebuah metode yang membandingkan berbagai alternatif sehingga keputusan dapat dibuat atau dilaksanakan, dan  mengaktifkan konselor dan klien untuk mengevaluasi efektivitas solusi tertentu. Asesmen Psikologis mengacu pada semua metode yang digunakan untuk mengukur Karakteristik dari orang, program, atau benda. Ini adalah definisi yang luas yang mencakup langkah-langkah yang nonstandardized, idiographic, dan kualitatif, serta mereka yang standar, nomothetic, dan quan titative. Berkaitan dengan penilaian lingkungan serta individu. Sikap Negatif tes psikologi dapat ditelusuri mengenai tes dan penyalahgunaan tes. Asesmen psikologi perlu dilihat dalam perspektif, dan konselor harus dilatih dalam penggunaan tes yang tepat. Survei penggunaan tes menunjukkan bahwa konselor menggunakan berbagai prosedur penaksiran. Konselor sekolah pada umumnya lebih sering menggunakan tes bakat dan prestasi (tindakan kinerja maksimal), sedangkan konselor di universitas lebih sering menggunakan tes kepribadian (tindakan khas kinerja). Job Board About Press Blog Stories Terms Privacy Copyright We're Hiring! Help Center Academia © 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indomie,,,,,, selerakuuuuuu......

Home Security camera WardenCam.

Daftar kode rahasia Samsung Galaxy Grand Duos GT-I9082