Benarkah otak kanan lebih hebat dari otak kiri?
Saya menulis artikel ini, karena banyak anggapan selama ini yang kurang tepat tentang pengetahuan otak kita. Beberapa buku juga menulis kehebatan otak kanan, yang juga ditulis oleh penulis yang cukup punya nama. Mereka memakai banyak macam judul, misalnya: gunakan otak kanan anda, berbisnis dengan otak kanan, sukses dengan otak kanan, 13 wasiat terlarang, dahsyat dengan otak kanan, dsb. Ada juga yang menulis otak kiri dikaitkan dengan IQ dan otak kanan dikaitkan dengan EQ. Tulisan tersebut ‘nampak’ bagus, sayangnya penulis menyadur dari sumber penemuan Roger W Sperry di tahun 1960an saja. Tanpa melihat lebih jauh kelanjutan dari penelitian tersebut dan riset tentang otak (Neuroscience) . Akibatnya pemahaman dan kesimpulan sang penulis menjadi tidak sesuai lagi (baca: tidak uptodate) dengan literatur terbaru. Saya mengerti mereka mempunyai tujuan baik dengan apa yang mereka sampaikan. Namun tulisan tersebut bisa menimbulkan persepsi yang kurang tepat tentang hasil riset otak yang sebenarnya dan memperpanjang persepsi yang salah tentang kebenaran ilmu tentang otak itu sendiri (neuroscience). Pernah juga saya mengikuti seminar dengan topik “Kehebatan otak kanan” di salah satu kota di Jawa Timur. Saya berharap mendapat insight dan wawasan baru. Salah satu mahasiswa, dalam seminar itu bertanya, “Bagaimana peran otak kanan dalam kesuksesan?” Pembicara tersebut menjawab, “Kalau anda ingin sukses, masuklah golongan minoritas, dan golongan minoritas itu adalah golongan otak kanan.”
Dari berbagai pemaparan dalam seminar itu, tampak sekali sang pembicara ‘mengagungkan’ otak kanan dan ‘mengkerdilkan’ peran otak kiri. Hal ini terlihat dari berbagai dalil, contoh, gambar dan cerita yang mendukung pemikiran versi sang pembicara. Di akhir sesi, para peserta yang dominan mahasiswa dan pebisnis muda, mendadak ingin diakui dirinya penganut paham otak kanan. Mereka yang dominan otak kiri, merasa sedikit malu dan pingin secepatnya berganti haluan menjadi penganut paham kanan juga. Di mata mereka hanya paham kanan saja yang bisa sukses. “Benarkah otak kanan lebih hebat dari otak kiri?” “Dan benarkah hanya bermodalkan otak kanan, kita meraih sukses dalam hidup?”
Intro diatas adalah beberapa hal yang terjadi juga di sekitar kita. Harapan saya dari refleksi ini, mengembalikan kepada kita semua, bahwa Tuhan Sang Pencipta memberikan kita otak yang utuh dengan kedua belahan yang memang berbeda fungsinya dan saling bersinergi satu sama lain yang menghasilkan daya pikir baik itu intelegensi, emosi dan spiritual serta perilaku manusia. Yang perlu kita lakukan adalah bersyukur dan memahami bagaimana menggunakan kedua belahan otak kita secara bijak dan benar.
Penemuan Roger W Sperry
Berbicara tentang otak kiri dan kanan, bermula dari penemuan hebat Roger W Sperry di tahun 1960. Awal mulanya, Roger W Sperry melakukan penelitian terhadap orang yang mengalami sakit epilepsi dimana sambungan antara otak kiri dan kanan (corpus collosum) yang diduga oleh Roger Sperry bahwa dengan pemotongan corpus calosum ini mampu meredakan penyakit epilepsi tersebut. Tetapi pemotongan sambungan tersebut mempunyai efek dimana otak kiri dan kanannya tidak dapat bekerja sama, misalkan ia dapat melihat seekor simpanse tetapi tidak dapat menyebutkan namanya. Berkat penelitian tersebut Roger W Sperry mendapat anugerah hadiah Nobel di tahun 1981.
Roger W Sperry mengemukakan bahwa otak manusia terdiri dari belahan kiri dan kanan, di mana masing-masing belahan otak tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Tugas belahan kiri paling utama adalah untuk bahasa (verbal) termasuk kata-kata, logika, matematika, urutan, analisis, dll sedangkan tugas belahan kanan berfungsi selain dari bahasa (nonverbal) yang meliputi kreativitas, irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun, warna, dll
Seseorang yang dominan belahan kiri, biasanya akan:
Memilih sesuatu yang berurutan
Belajar lebih baik dari bagian-bagian kemudian keseluruhan
Lebih memilih system membaca fonetik
Menyukai kata-kata symbo
Komentar
Posting Komentar